Legenda Kawah Sikidang Dan Bocah Rambut Gimbal Di Dieng
Legenda Kawah Sikidang dan Bocah Rambut Gimbal di Dieng, - Kawah Sikidang merupakan satu dari diantara sekian banyak wisata alam yang menjadi unggulan di Dieng. Memang Kawah Sikidang ini memiliki keindahan tersendiri, yaitu dengan adanya kawah yang terletak di daerah yang datar sehingga pengunjung dapat melihat denagn jelas gumpalan asap yang keluar dari dalam kawah. Dibalik keindahannya, Kawah Sikidang ini menyimpan cerita yang sangat menarik terkait dengan asal-usulnya. Meskipun hanya sebatas Legenda yang berkembang di masyarakat, namun cerita ini sangat menarik diikuti dan menjadi dayatarik tersendiri bagi wisatawan.
Legenda kawah Sikidang di Dataran tinggi Dieng ini juga ternyata berkaitan dengan keberadaan bocah berambut gimbal di Dataran TInggi Dieng. Seperti kita ketahui bahwa di Kawasan Dieng ini ada sebuah fenomena menarik, yaitu munculnya bocah dengan rambut gimbal, atau juga sering disebut dengan gembel. Kemunculan bocah yang berambut gimbal ini terjadi secara acak. Biasanya bocah yang rambutnya menjadi gimbal ini muncul setelah umur 40 hari sampai usia 6 tahun. Sebelum munculnya gejala gimbal di rambutnya seorang anak biasanya akan mengalami demam yang tinggi dan suka mengigau saat tidur. Biasanya rambut gimbal baru boleh dipotong setelah ada permintaan dari si anak sendiri. Berikut adalah Legenda Kawah Sikidang dan Bocah Rambut Gimbal di Dieng selengkapnya.
Pada zaman dahulu di di Kawasan Dataran Tinggi Dieng terdapat sebuah istana yang memiliki ratu yang sangat cantik, yaitu Ratu Shinta Dewi. Penduduk sekitar sangat bahagia dipimpin seorang ratu seperti Ratu Shinta Dewi ini, sehingga Ratu Shinta Dewi ini sangat dicintai rakyatnya dan bahkan rakyatnya siap berkorban demi kerajaan ini. Kecantikan dan kebaikan sang ratu ini sampai terdengar di seluruh egeri dan bahkan negara tetangga. Suatu waktu datanglah seorang utusan dari negeri tetangga yang berniat melamar Ratu Shinta Dewi untuk dinikahi sang pangeran yang bernama Pangeran Kidang Garungan. Menurut informasi yang beredar, Pangeran Kidang Garungan ini merupakan pangeran yang tampan dan kaya raya. Mendengar infoemasi ini Ratu Shinta Dewi langsung menerima pinangan dari sang pangeran yang disampaikan melalui seorang utusan. Mendengar jawaban dari sang ratu ini, utusan merasa senang dan segera mohon pamit untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada sang pangeran.
suatu saat, sampailah waktu dimana Pangeran Kidang Garungan berkunjung ke istana Ratu Shinta Dewi. Awalnya ratu merasa gembira karena akan bertemu dengan calon suami yang gagah dan lagi kaya. Namun ternyata perkiraan dari sang ratu ini salah besar. Pangeran Kidang Garungan yang dibayangkan ratu sebagai seorang pangeran tampan dan kaya ternyata memiliki fisik yang jauh dari perawakan pada umumnya. Badan Pangeran Garungan memang seperti layaknya manusia, namun belia memiliki kepala berbentuk kidang atau kijang.
Ratu Shinta Dewi yang melihat kenyataan ini pastinya ingn segera membatalkan perjodohan ini. Namun bagaimana lagi, ibarat nasi sudah menjadi bubur, Lamaran dari Pangeran Kidang Garungan sudah terlanjur diterima oleh Ratu Shinta Dewi. Tentunya ratu merasa tidak enak dengan pangeran dan takut akan mengganggu hubungan antara dua kerajaan. Akhirnya Ratu berusaha berfikir keras bagaimana caranya menolak secara halus untuk menikah dengan pangeran. Ratu Shinta Dewi akhirnya minta kepada Pangeran Kidang Garungan untuk membuatkan sebuah sumur yang dalam dalam waktu satu malam. Sumur ini dikatakan ratu sebagai syarat apabila Pangeran Kidang garungan ingn memperistri Ratu Shinta Dewi. Hal itu diminta ratu karena di wilayah kerajaannya sering terjadi kekeringan sehingga rakyat banyak kesulitan mendapatkan air. Namun sejatinya permintaan ini hanyalah sebagai kedok agar pangeran Kidang Garungan mengurungkan niatnya untuk memperistri Ratu Shinta Dewi.
Pangeran Kidang garunagn menyanggupi syarat dari ratu. pada hari yang ditentukan, Pangeran Kidang Garungan membuat Sumur yang diinginkan Ratu Shinta Dewi. Tak disangka, Pangeran Kidang Garungan ini ternyata seorang yang sangat sakti. Bekerja denagn kesaktiannya menggali sumur yang dalam ini. Melihat kerja dari pangeran, tentu saja Ratu merasa resah. Syarat yang dia sampaikan kepada pangeran ternyata dapat dilaksanakan. Ratu pun mulai berfikir bagaimana caranya untuk membatalkan usaha dari Pangeran ini. Akhirnya ratu mengumpulkan warga dan semua prajurit istana. Mereka disuruh untuk menimbun Pangeran Kidang garungan yang masih berada dalam sumur dengan tanah. Mengetahui hal ini, Pangeran sagat marah. Dia berusaha keluar, namun timbunan tanah ini semakin banyak. Karena kemarahannya ini, kekuatan pangeran menjadi lepas dan tak terkontrol. air sumur yang sudah bercampur dengan tanah dan batu ini mendidih dan mengeluarkan asap. Prajurit terus saja menimbun pangeran di dalam sumur dan akhirnya tewas dalam sumur yang masih mendidih ini.
Sebelum tewas, Pangeran Kidang Garungan mengucapkan kutukan, bahwa kelak anak turun dari Ratu Shinta Dewi akan berambut gimbal. Sumur yang yang sedang mendidih ini sampai sekarang masih ada dan dinamakan Kawah Sikidang. Sedangkan kutukan Pangeran Kidang Garungan sampai saat ini juga menajdi kenyataan. Hal itu dibuktikan dengan adanya anak yang rambutnya menjadi gimbal tanpa sebab yang jelas. Kemunculan bocah berambut gimbal ini tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Anak yang rambutnya gimbal biasanya dimulai pada umur 4 hari - 6 tahun. Biasanya siawali dengan demam tinggi dan sering mengigau. Tak lama berselang biasanya si anak rambutnya akan menjadi gimbal. Setelah rambutnya gimbal, menurut kepercayaan tidak boleh dipotong. Pemotongan dilakukan sampai si anak meminta dengan sendirinya bahwa rambutnya ingin dipotong. Kalau sudah begini biasanya anak akan meminta sesuatu kepada orang tuanya dan orang tua harus memenuhinya. Permintaan anak biasanya bukan barang yang mewah, namun benda yang sifatnya sederhana. Jarang sekali ditemui permintaan ank yang aneh-aneh dan mahal. Sebelum dilakukan pemotongan biasnya diawali dengan beberapa prosesi ruwatan terlebih dahulu.
Demikian tadi Legenda Kawah Sikidang dan Bocah Rambut Gimbal di Dieng. Jangan lupa bagi anda yang belum pernah ke Dieng, segera atur perjalanan anda untuk berlibur kesana dan jangan lupa kunjungi kawah sikidang dan berbagai Tempat wisata di Dieng lainnya.
Legenda kawah Sikidang di Dataran tinggi Dieng ini juga ternyata berkaitan dengan keberadaan bocah berambut gimbal di Dataran TInggi Dieng. Seperti kita ketahui bahwa di Kawasan Dieng ini ada sebuah fenomena menarik, yaitu munculnya bocah dengan rambut gimbal, atau juga sering disebut dengan gembel. Kemunculan bocah yang berambut gimbal ini terjadi secara acak. Biasanya bocah yang rambutnya menjadi gimbal ini muncul setelah umur 40 hari sampai usia 6 tahun. Sebelum munculnya gejala gimbal di rambutnya seorang anak biasanya akan mengalami demam yang tinggi dan suka mengigau saat tidur. Biasanya rambut gimbal baru boleh dipotong setelah ada permintaan dari si anak sendiri. Berikut adalah Legenda Kawah Sikidang dan Bocah Rambut Gimbal di Dieng selengkapnya.
Pada zaman dahulu di di Kawasan Dataran Tinggi Dieng terdapat sebuah istana yang memiliki ratu yang sangat cantik, yaitu Ratu Shinta Dewi. Penduduk sekitar sangat bahagia dipimpin seorang ratu seperti Ratu Shinta Dewi ini, sehingga Ratu Shinta Dewi ini sangat dicintai rakyatnya dan bahkan rakyatnya siap berkorban demi kerajaan ini. Kecantikan dan kebaikan sang ratu ini sampai terdengar di seluruh egeri dan bahkan negara tetangga. Suatu waktu datanglah seorang utusan dari negeri tetangga yang berniat melamar Ratu Shinta Dewi untuk dinikahi sang pangeran yang bernama Pangeran Kidang Garungan. Menurut informasi yang beredar, Pangeran Kidang Garungan ini merupakan pangeran yang tampan dan kaya raya. Mendengar infoemasi ini Ratu Shinta Dewi langsung menerima pinangan dari sang pangeran yang disampaikan melalui seorang utusan. Mendengar jawaban dari sang ratu ini, utusan merasa senang dan segera mohon pamit untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada sang pangeran.
suatu saat, sampailah waktu dimana Pangeran Kidang Garungan berkunjung ke istana Ratu Shinta Dewi. Awalnya ratu merasa gembira karena akan bertemu dengan calon suami yang gagah dan lagi kaya. Namun ternyata perkiraan dari sang ratu ini salah besar. Pangeran Kidang Garungan yang dibayangkan ratu sebagai seorang pangeran tampan dan kaya ternyata memiliki fisik yang jauh dari perawakan pada umumnya. Badan Pangeran Garungan memang seperti layaknya manusia, namun belia memiliki kepala berbentuk kidang atau kijang.
Ratu Shinta Dewi yang melihat kenyataan ini pastinya ingn segera membatalkan perjodohan ini. Namun bagaimana lagi, ibarat nasi sudah menjadi bubur, Lamaran dari Pangeran Kidang Garungan sudah terlanjur diterima oleh Ratu Shinta Dewi. Tentunya ratu merasa tidak enak dengan pangeran dan takut akan mengganggu hubungan antara dua kerajaan. Akhirnya Ratu berusaha berfikir keras bagaimana caranya menolak secara halus untuk menikah dengan pangeran. Ratu Shinta Dewi akhirnya minta kepada Pangeran Kidang Garungan untuk membuatkan sebuah sumur yang dalam dalam waktu satu malam. Sumur ini dikatakan ratu sebagai syarat apabila Pangeran Kidang garungan ingn memperistri Ratu Shinta Dewi. Hal itu diminta ratu karena di wilayah kerajaannya sering terjadi kekeringan sehingga rakyat banyak kesulitan mendapatkan air. Namun sejatinya permintaan ini hanyalah sebagai kedok agar pangeran Kidang Garungan mengurungkan niatnya untuk memperistri Ratu Shinta Dewi.
Pangeran Kidang garunagn menyanggupi syarat dari ratu. pada hari yang ditentukan, Pangeran Kidang Garungan membuat Sumur yang diinginkan Ratu Shinta Dewi. Tak disangka, Pangeran Kidang Garungan ini ternyata seorang yang sangat sakti. Bekerja denagn kesaktiannya menggali sumur yang dalam ini. Melihat kerja dari pangeran, tentu saja Ratu merasa resah. Syarat yang dia sampaikan kepada pangeran ternyata dapat dilaksanakan. Ratu pun mulai berfikir bagaimana caranya untuk membatalkan usaha dari Pangeran ini. Akhirnya ratu mengumpulkan warga dan semua prajurit istana. Mereka disuruh untuk menimbun Pangeran Kidang garungan yang masih berada dalam sumur dengan tanah. Mengetahui hal ini, Pangeran sagat marah. Dia berusaha keluar, namun timbunan tanah ini semakin banyak. Karena kemarahannya ini, kekuatan pangeran menjadi lepas dan tak terkontrol. air sumur yang sudah bercampur dengan tanah dan batu ini mendidih dan mengeluarkan asap. Prajurit terus saja menimbun pangeran di dalam sumur dan akhirnya tewas dalam sumur yang masih mendidih ini.
Sebelum tewas, Pangeran Kidang Garungan mengucapkan kutukan, bahwa kelak anak turun dari Ratu Shinta Dewi akan berambut gimbal. Sumur yang yang sedang mendidih ini sampai sekarang masih ada dan dinamakan Kawah Sikidang. Sedangkan kutukan Pangeran Kidang Garungan sampai saat ini juga menajdi kenyataan. Hal itu dibuktikan dengan adanya anak yang rambutnya menjadi gimbal tanpa sebab yang jelas. Kemunculan bocah berambut gimbal ini tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Anak yang rambutnya gimbal biasanya dimulai pada umur 4 hari - 6 tahun. Biasanya siawali dengan demam tinggi dan sering mengigau. Tak lama berselang biasanya si anak rambutnya akan menjadi gimbal. Setelah rambutnya gimbal, menurut kepercayaan tidak boleh dipotong. Pemotongan dilakukan sampai si anak meminta dengan sendirinya bahwa rambutnya ingin dipotong. Kalau sudah begini biasanya anak akan meminta sesuatu kepada orang tuanya dan orang tua harus memenuhinya. Permintaan anak biasanya bukan barang yang mewah, namun benda yang sifatnya sederhana. Jarang sekali ditemui permintaan ank yang aneh-aneh dan mahal. Sebelum dilakukan pemotongan biasnya diawali dengan beberapa prosesi ruwatan terlebih dahulu.
Ruwatan pemotongan rambut gimbal di Dieng |
Demikian tadi Legenda Kawah Sikidang dan Bocah Rambut Gimbal di Dieng. Jangan lupa bagi anda yang belum pernah ke Dieng, segera atur perjalanan anda untuk berlibur kesana dan jangan lupa kunjungi kawah sikidang dan berbagai Tempat wisata di Dieng lainnya.
0 Response to "Legenda Kawah Sikidang Dan Bocah Rambut Gimbal Di Dieng"
Post a Comment